"Ketika tampil di acara Seminar Radikalisme" |
Tak bisa dipungkiri lagi, hadirnya kelompok-kelompok
Hadroh, Albanjari, dan sebagainya kini semakin banyak meluas. Kita mengenal
nama Albanjari
yang merupakan
aliran hadroh yang memainkan
alat music terbangan. Selain itu Albanjari terdiri dari Albanjari
tradisional
dan modern.
Tak mau
ketinggalan,
Mahasiswa di STAINU Madiun pun mendirikan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) baru
yang menamai mereka dengan “Mustofa Adnan”.
Mustofa Adnan adalah sekelompok Mahasiswa yang
bergerak di bidang dakwah kampus menggunakan Albanjari sebagai kegiatannya. ”Adnan adalah
nama Mbah Yai pendiri STAINU
dan Mustofa berarti nama Nabi atau terkasih atau terpilih,
atau boleh juga Mustofa Adnan memiliki arti Singa
yang terpilih,” ucap Imron Masruri yang menjadi salah satu pengurusnya.
"Saat latihan berlangsung di Masjid Kampus STAINU" |
UKM Albanjari ini berstuktur; Bambang Prasetiawan (Ketua), Umi Solikah (Wakil Ketua), dan beranggotakan Rahmat Hadianto, dan Ida Fregi Anasari, Imron
Masruri,
dan Feby Yanti Pratiwi, Riski
Mawarudin,
Rizalul Hamzah,
Nuron
Muzaki, Erfan
B H, Durin
Ma’qnun Na’imah, dan Ayu Puji Lestari, yang keseluruhan anggotanya adalah Mahasiswa semester dua.
Tujuan didirikan
Mustofa Adnan ini adalah untuk menyiarkan shalawat dan untuk menyiarkan STAINU lewat Sholawat agar lebih
dikenal masyarakat. Durin dan Imron angkat bicara,”terinspirasi dari kampus
luar yang tanpa embel-embel agama saja punya Albanjari, masa kita yang
kampusnya berbasis agama kalah, Kapan lagi kita bisa mensyiarkan shalawat kalo tidak
dimulai dari sekarang”
Meskipun baru
berdiri tapi kelompok Albanjari ini pernah tampil di beberapa acara, diantaranya
di acara Nonton Bareng Sang Kyai dan Isro’ Mi’raj dan juga ketika Seminar
Radikalisme yang bertempat di NU Center bulan lalu.
Sampai saat ini
Mustofa Adnan belum resmi dan
belum mendapat SK dari Ketua STAINU, tapi para anggota tetap berusaha mengurus untuk meresmikannya. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah ingin merangkul
salah satu dosen untuk ikut dalam kepengurusan organisasi.
Masih menghadapi kendala
Menghadirkan
anggota lengkap untuk rutin latihan dan alat musik yang masih pinjam dari
Albanjari Nurul Huda Kebonsari adalah menjadi kendala sementara. Karena masing-masing anggota
memiliki kesibukan sendiri.
Untuk pendanaannya
dengan iuran sukarela setiap anggota setiap kali mengadakan latihan, yang
kebanyakan digunakan untuk konsumsi latihan.
“Harapannya Mustofa
Adnan bisa menjadi grup Albanjari
yang besar dan terkenal,
bukan hanya sekaresidenan Madiun. Semua warga STAINU dapat berpartisipasi dan
terlibat dalam kegiatan Albanjari Mustofa Adnan,” kata Imron Masruri. ”Untuk
mengenalkan kampus STAINU
Madiun dan ada kegiatan rutin latihan, ingin istiqomah bersholawat dan memiliki alat musik
sendiri.”
“Kita semua masih belajar, walaupun
masih begini tapi kita tetap semangat untuk latihan dan membesarkan Mustofa
Adnan, dan salah satu kunci untuk membesarkan Mustofa Adnan ini adalah
ISTIQOMAH,” tambahnya. Antin/Tyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar