Senin, 08 Oktober 2018

BELUM JUGA DILANTIK. LALU KAPAN?



Kepengurusan Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) periode 2017/2018 yang di pimpin oleh Jaelani sudah purna, dan pada tanggal 25/05/18 lalu sudah diakukan Pemilu Raya BEM STAINU Madiun untuk periode 2018/2019 yang mana calon terpilih adalah Yusuf Fadkurrohman sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) dan Siti Muyasaroh sebagai Wakilnya yang mendapatkan suara sebanyak 31.8%.

Jumat, 17 Agustus 2018

UPACARA KEMERDEKAAN INDONESIA DI TEMPAT KPM




17 Agustus merupakan suatu momentum sakral yang di peringati bangsa ini, di tanggal inilah bangsa Indonesia mendapatkan kemerkedaannya. Dan untuk memperingatinya, upacara bendera di laksanakan untuk menghormati perjuangan para palawan yang sudah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Hari ini (17/8/18) upacara peringatan kemerdekaan Indonesia juga di laksanakan di Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun, lebih tepatnya di lapangan lingkungan Kantor Kecamatan Gemarang. Upacara tersebut di ikuti oleh para pegawai pemerintahan dan jajaran perangkat sekecamatan Gemarang, selain itu juga di ikuti oleh siswa-siswi SMP dan SMA sederajat sekecamatan Gemarang.
(Barisan Mahasiswa KPM STAINU Madiun)

Mahasiswa STAINU Madiun yang sedang menjalani KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) di pun tidak ingin ketinggalan untuk mengikuti upacara peringatan kemerdekaan ini. Beberapa mahasiswa yang berasal dari dua posko yaitu posko yang berada di Desa Gemarang dan Posko yang berada di Desa Sebayi ini pun juga terlihat mengisi barisan yang berjejer rapi.

Upacara berlangsung khidmad, dan sore harinya, beberapa mahasiswa KPM juga ikut serta dalam upacara penurunan bendera di lapangan yang sama. A6

Rabu, 15 Agustus 2018

LAGI, KALI INI UNTUK KORBAN GEMPA DI LOMBOK NTB

"Salah satu pengguna jalan yang memberikan sumbangan" (foto oleh: Wahyu S.W) 

Bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada hari Minggu 5 Agustus kemarin menyisakan duka yang mendalam bagi para korban, banyak yang kehilangan tempat tinggal karena sudah di luluh lantakkan oleh gempa yang berkekuatan hampir 7 SR tersebut. Bukan hanya rumah, gedung perkantoran dan puluhan bahkan ratusan gedung sekolah juga ikut rata dengan tanah.
Menurut informasi yang di kutip oleh Tirto.id, mulai tanggal 5 hingga 13 Agustus 2018, sudah tercatat 593 kali gempa susulan, yang untungnya tidak berdampak terjadinya tsunami, namun dengan gempa susulan yang datang sebanyak itu semakin menambah status untuk selalu waspada.
Sore ini (15/8/18), sekitar pukul 15.00 WIB hingga selesai, Badan Eksekutif  Mahasiswa (BEM) STAINU Madiun yang bekerja sama dengan pihak kampus dan dosen, mengadakan galang dana untuk korban bencana gempa bumi di Lombok NTB.
Lokasi yang di ambil dalam penggalangan dana ini ada di beberapa titik, salah satunya adalah simpang lima Madiun, targetnya yaitu para pengguna jalan yang berhenti di lampu traffic.
Di lihat dari penggalangan dana yang di lakukan oleh Mahasiswa STAINU Madiun ini, para pengendara nampak antusias, dan tidak sedikit pula yang ikut membantu menyumbang untuk para korban gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat tersebut. A6/WS

Selasa, 12 Juni 2018

SEMPAT MEMBUAT MACET BEBERAPA MENIT



Ramadhan merupakan momen spesial dan tidak sedikit orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan, selain momen buka bersama yang sudah umum di lakukan salah satu yang mulai ramai di lakukan ketika ramadhan khususnya ketika menjelang berbuka puasa adalah bagi-bagi ta’jil.
Banyak komunitas, organisasi, atau lembaga-lembaga yang berbondong-bondong untuk bagi ta’jil di pinggir jalan atau juga di sekitar lampu pemberhentian, momen ini juga di gunakan mereka untuk memperkenalkan organisasi, komunitas, atau lembaga yang mereka tempati.
Begitu juga dengan beberapa mahasiswa STAINU Madiun yang juga memanfaatkan beberapa menit menjelang buka puasa ini untuk berbagi ta’jil yang di laksanakan di depan kampus yaitu di sepanjang jalan Jenderal Sudirman No 08 Madiun.


Bagi ta’jil ini sebagai penutup dari serangkan kegiatan selama bulan ramadhan yaitu Safari Ramadhan yang sudah berlangsung tiap tahun.
Sayangnya kuota ta’jil yang di bagikan belum terlalu banyak, karena perencanaannyapun juga mepet, di harapkan untuk tahun depan dapat membuat ta’jil lebih banyak lagi dan pelaksanaannya lebih maksimal lagi.
Tidak hanya membagikan ta’jil saja, mahasiswa STAINU juga membagikan brosur Pendaftaran Mahasiswa Baru untuk lebih mengenalkan Kampus STAINU Madiun ke masyarakat. /A6/


Jumat, 25 Mei 2018

TAK ADA 50% PEMILIH DALAM PEMILU BEM TAHUN INI


Sebanyak dua pasangan calon Presma bersaing dalam pemilu Badan Eksekutif Mahasiswa periode 2018/2019 ini. Dua pasangan calon yang bersaing adalah Yusuf Fadkurrohman dan Siti Muyasaroh pada nomor urut 1 yang merupakan usungan dari Jurusan Tarbiah, kemudian Yulinar Puspitasari dan Andi Choirul Muttaqin pada nomor urut 2 yang membawa nama Jurusan Syariah.
Pelaksanaan pemilu tahun ini terbilang lebih awal dari tahun kemarin, karena jika terlalu akhir semester di khawatirkan berbenturan dengan kalender akademik kampus yaitu UAS. Dalam pemilu tahun ini juga terlaksana lebih matang dari tahun-tahun sebelumnya, terbukti dengan adanya pembentukan PPU (Panitia Pemilihan Umum) BEM STAINU Madiun yang di ketuai oleh Wahyu Sugeng W dari semester 4 yang juga menjadi anggota BEM sebelumnya, selain itu ada juga beberapa mahasiswa yang masuk dalam keanggotaan PPU.
Pemilihan terlaksana selama 4 hari mulai tanggal 22-25 Mei 2018. “Pelaksanaan dilakukan selama empat hari agar lebih mudah dalam pengumpulan surat suara, karena jam kuliah tiap prodi tidak sama dan akan sangat sulit untuk mengumpulkan semua prodi dalam sehari” tutur Wahyu.
Meskipun pelaksanaan pemilihan dilaksanakan 4 hari, namun ada yang sangat di sayangkan yaitu tidak bisa mendapatankan seluruh suara dari mahasiswa mulai dari semester 2 sampai 6. Menurut pengamatan dan hasil penghitungan yang kami lakukan (:red) hingga penghitungan surat suara kenmarin sore (25/5) pada pukul 14.10 WIB, hanya ada 46.3% suara yang memberikan hak pilih mereka, dan sebanyak 53.7 % golput.
Dalam pemilu tahun ini pasangan nomor urut 1 yaitu Yusuf Fadkurrohman dan Siti Muyasaroh mendapatankan 31.8% suara, sedangkan pasangan nomor urut 2 yaitu Yulinar Puspitasari dan Andi Choirul Muttaqin mendapatkan 6.3% suara. Kemudian sebanyak 8.2% suara tidak sah. Dan pada akhirnya di menangkan oleh pasangan nomor urut 1 Yusuf Fadkurrohman dan Siti Muyasaroh. /A6

Minggu, 21 Januari 2018

KOKOHKAN PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN: Melawan paham-paham pemecah belah NKRI




Dr. Wawan H. Purwanto saat menyampaikan Materi

Setelah  sukses dengan seminar tahun lalu yang bertema radikalisme (baca disini)  dengan di narasumberi oleh Ali Fauzi Manzi M.Pd.I yaitu adik dari Amrozi (teroris) sekaligus perakit bom dan juga mantan dari teroris, dengan tujuan seminar tersebut adalah untuk melawan gerakan-gerakan radikalisme yang berkembang juga menanamkan kecintaan para generasi pemuda khususnya pelajar kepada NKRI, maka Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAINU Madiun menindak lanjuti kegiatan tersebut dengan melaksanakan seminar yang kedua kalinya sebagai kelanjutan dari seminar tahun lalu.
Kemarin (20/01) BEM mengadakan seminar lanjutan yang bertempat di Gedung Diklat yaitu Seminar Nasional Kebangsaan dengan tema “Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan“. Seminar ini bertujuan untuk mengokohkan persatuan di balik keberagaman guna memperkuat nasionalisme, selain itu juga untuk memperkuat kecintaan para generasi muda dalam mencintai NKRI yang pada akhir-akhir ini dirasa sudah mulai luntur, seperti yang di tuturkan oleh PK III H. Dimyati, M.Pd yang mewakili sambutan dari Ketua STAINU Madiun.
Seperti yang kita lihat saat ini bahwa mudahnya pengaksesan internet khususnya media social menjadi ladang empuk untuk menyebarkan HOAX atau berita-berita palsu, penyebaran ajaran radikal, penyebaran pemahaman dari beberapa aliran yang berusaha melemahkan NKRI yang tidak berediologi  Pancasila.
“Doktrin terorisme dan radikalisme masa kini memberdayakan internet atau media social sehingga diperlukan pengetahuan dan nalar yang kuat dalam berselancar di dunia maya” ujar Dr. Wawan H. Purwanto yang merupakan Tim Ahli Badan Nasional Penanggulangan Teroris yang menjadi salah satu Narasumber dalam seminar ini.
Selain itu Letkol Inf. Rachman Fikri, S.Sos yang merupakan Komandan Kodim 0803 Madiun juga menyampaikan bahwa “perang saat ini tidak menggunakan perang konvensional, namun saat ini musuh menggunakan metode proxy war, yaitu sebuah metode perang tanpa menggunakan kekuatan fisik yang menggunakan taktik pecah belah atau adu domba terhadap target sasaran” jika kita sebagai pengguna media social tidak hati hati maka kita sebagai generasi muda khususnya para pelajar akan terjerumus dalam penghasutan dan pengadu dombaan tersebut, “jika bangsa yang menjadi target tersebut  sudah melemah maka perlahan pihak musuh tersebut akan mengambil alih” tambahnya.
Seminar ini di hadiri oleh 400 peserta lebih, mengundang pihak pemerintahan kota dan kabupaten dan juga perwakilan perguruan tinggi se-kota/Kabupaten madiun, Perwakilan SMK, SMK dan MAN se-Kota/Kabupaten Madiun, juda Perwakilan SMP/MTs se-Kota/Kabupaten Madiun.
Dengan terlaksananya seminar nasional kebangsaan ini diharapkan dapat menambah rasa kecintaan para generasi muda kepada NKRI, tidak mudah terprovokasi dalam bermedia social, juga membentengi diri dengan semangat nasionalisme dalam berideologi Pancasila dengan tetap menjunjung kebhinekaan. (01)