"Antusias masyarakat sekitar terlihat dari banyaknya jamaah yang datang memenuhi lokasi masjid" |
saNUbari - Sudah hampir tiga tahun sudah sejak film ini di keluarkan,
tepatnya dirilis pada 30 mei 2013 lalu. Sebagian besar kalangan sudah menonton
film tersebut, film yang sangat mengispirasi para warga nahdliyin khususnya.
Malam tadi (30/4) bertempat di desa Garon Kecamatan
Balerejo Madiun film ini kembali di putar. Dipanitiai oleh para mahasiswa
STAINU Madiun terlebih BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang bekerja sama dengan
takmir masjid Al-Mujahidin desa Garon Kecamatan Balerejo Madiun.
Selain dalam rangka menyambut peringatan hari besar
islam yaitu isra’ mi’raj, juga bertujuan mengenalkan lebih mendalam lagi
tentang ke-NU-an karena beberapa masih banyak masyarakat sekitar yang menganut
paham abangan dan juga untuk menangkal pemahaman dari aliran-aliran yang banyak
bermunculan akhir-akhir ini.
“Sebenarnya tujuan utamanya adalah untuk meluruskan
paham, karena masyarakat disini masih ada yang menganut abangan.” Tutur Ade
Nurdiyanto, Lc, M.Th.I yang menjadi bagian dari tokoh agama di desa Garon dan
juga salah satu dosen STAINU Madiun.
“Selain itu baru-baru ini ada warga yang mulai masuk dalam
salah satu majlis yang bertentangan dengan ajaran annahdliyah, jadi kita
menangkalnya dengan kegiatan ini” tambahnya.
"Saat pemutaran film berlangsung" |
Pemutaran film Sang Kyai ini dimaksudkan agar
masyarakat dapat belajar dari perjuangan Hadratussyaikh tentang perjuangannya. Sehingga
dapat mengenal lebih dekat lagi mengenai sosok tokoh besar pendiri NU tersebut.
Sebagai Ajang Sosialisasi
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh BEM STAINU
Madiun dan menggunakannya sebagai ajang sosialisasi kampus, berhubung sudah
memasuki tahun penerimaan mahasiswa baru. Harapannya dengan mengenalkan kampus
dan membagikan brosur di acara ini, minat masyarakat khususnya pemuda untuk bergabung dengan
kampus STAINU Madiun semakin meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar