Sabtu, 22 Oktober 2016

Semarak Hari Santri Nasional: Santri Sebagai Generasi Penerus Bangsa Yang Bermoral

"Pelaksanaan Upacara Hari Santri Nasional di Alun-alun Mejayan"
Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren seluruh Kabupaten Madiun berbondong-bondong memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) yang telah di tetapkan pada tanggal 22 oktober tahun lalu oleh Presiden Jokowi, dan tahun ini kedua kalinya para santri dari seluruh kabupaten madiun melaksanakan kirab santri yang bertitik pusat di alun-alun mejayan. Yang selanjutnya setelah semua peserta kirab berkumpul di alun-alun mejayan, mereka melaksanakan upacara bendera bersama jajaran pemerintahan
Bukan hanya santri saja yang ikut memeriahkan kirab, melainkan juga semua banon NU, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, PMII, Ansor, Banser, dan juga mahasiswa dari beberapa kampus di Kabupaten Madiun.
Dengan pelaksanaan hari santri ini di harapkan dapat memotivasi para generasi muda khususnya para santri di seluruh kabupaten madiun utnuk senantiasa mencontoh semangat para kyai, santri dan para syuhada yang turut membela NKRI pada jaman penjajahan hingga terebutnya kemerdekaan dari tangan penjajah.
Bupati Madiun H. Muhtarom. Sos yang akrab di sapa Mbah Tarom menuturkan perbedaan perjuangan para santri dulu dengan santri sekarang. Jika para kyai dan santri dulu berperang melawan penjajah dalam memepertahankan NKRI maka untuk sekarang aktualisasinya generasi muda khususnya santri harus mengisi pembangunan terlebih pembangunan dalam bidang mental.
Kita sebagai generasi muda dalam dinamika zaman yang semakin berkembang ini harus siap menghadapi tantangan-tantangan seperti halnya ancaman ideologi yang mengancam NKRI, kelompok-kelompok anarkis dan terorisme.
Mbah Tarom juga menegaskan dalam pidatonya dari sambutan PBNU yaitu kita sebagai generasi muda tidak boleh terjebak oleh radikalisme, terorisme, anarkisme sampai narkoba. Indonesia adalah sasaran empuk Negara lain karena mereka iri dengan sumber daya yang ada di negeri ini, maka dari itu generasi muda tidak boleh terpancing agar menjadi terpecah belah yang melemahkan kekuatan yang telah dimiliki sejak kemerdekaan, kita harus tetap mempertahanan kekuatan NKRI ini.
Para santri sebagai garda depan menjadi pilar bangsa tidak terjebak oleh permasalahan-permasalahan tersebut, para santri harus di bimbing agar tidak salah asuh atau salah bimbingan dan agar tidak terjebak paham ra
dikalisme seperti halnya ISIS.
KH. Mizan Basyari selaku Ketua PCNU Kabupaten Madiun menambahkan, harapan untuk para santri dengan adanya peringatan hari santri nasional ini adalah dapat menggugah semangat para santri khususnya di seluruh Kabupaten Madiun.

Pendidikan agama khususnya di kalangan pesantren memang sangat di perlukan untuk menghadapi era globaisasi agar para generasi muda tidak terjebak dan terjajah moralnya. Jumlah santri di pondok pesantren semakin bertambah pesat dan faktanya tahun ini santri di kabupaten madiun semakin meningkat, imbuhnya. Anam/01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar