"Pelaksanaan Upacara Hari Santri Nasional di Alun-alun Mejayan" |
Ribuan santri dari berbagai pondok
pesantren seluruh Kabupaten Madiun berbondong-bondong memeriahkan Hari Santri Nasional
(HSN) yang telah di tetapkan pada tanggal 22 oktober tahun lalu oleh Presiden
Jokowi, dan tahun ini kedua kalinya para santri dari seluruh kabupaten madiun
melaksanakan kirab santri yang bertitik pusat di alun-alun mejayan. Yang selanjutnya
setelah semua peserta kirab berkumpul di alun-alun mejayan, mereka melaksanakan
upacara bendera bersama jajaran pemerintahan
Bukan hanya santri saja yang ikut
memeriahkan kirab, melainkan juga semua banon NU, Muslimat, Fatayat, IPNU,
IPPNU, PMII, Ansor, Banser, dan juga mahasiswa dari beberapa kampus di Kabupaten
Madiun.
Dengan pelaksanaan hari santri ini di
harapkan dapat memotivasi para generasi muda khususnya para santri di seluruh
kabupaten madiun utnuk senantiasa mencontoh semangat para kyai, santri dan para
syuhada yang turut membela NKRI pada jaman penjajahan hingga terebutnya
kemerdekaan dari tangan penjajah.
Bupati Madiun H. Muhtarom. Sos yang akrab
di sapa Mbah Tarom menuturkan perbedaan perjuangan para santri dulu dengan
santri sekarang. Jika para kyai dan santri dulu berperang melawan penjajah dalam
memepertahankan NKRI maka untuk sekarang aktualisasinya generasi muda khususnya
santri harus mengisi pembangunan terlebih pembangunan dalam bidang mental.
Kita sebagai generasi muda dalam dinamika zaman
yang semakin berkembang ini harus siap menghadapi tantangan-tantangan seperti
halnya ancaman ideologi yang mengancam NKRI, kelompok-kelompok anarkis dan
terorisme.
Mbah Tarom juga menegaskan dalam pidatonya
dari sambutan PBNU yaitu kita sebagai generasi muda tidak boleh terjebak oleh
radikalisme, terorisme, anarkisme sampai narkoba. Indonesia adalah sasaran
empuk Negara lain karena mereka iri dengan sumber daya yang ada di negeri ini,
maka dari itu generasi muda tidak boleh terpancing agar menjadi terpecah belah
yang melemahkan kekuatan yang telah dimiliki sejak kemerdekaan, kita harus
tetap mempertahanan kekuatan NKRI ini.
Para santri sebagai garda depan menjadi
pilar bangsa tidak terjebak oleh permasalahan-permasalahan tersebut, para
santri harus di bimbing agar tidak salah asuh atau salah bimbingan dan agar
tidak terjebak paham ra
dikalisme seperti halnya ISIS.
dikalisme seperti halnya ISIS.
KH. Mizan Basyari selaku Ketua PCNU
Kabupaten Madiun menambahkan, harapan untuk para santri dengan adanya
peringatan hari santri nasional ini adalah dapat menggugah semangat para santri
khususnya di seluruh Kabupaten Madiun.
Pendidikan agama khususnya di kalangan
pesantren memang sangat di perlukan untuk menghadapi era globaisasi agar para
generasi muda tidak terjebak dan terjajah moralnya. Jumlah santri di pondok
pesantren semakin bertambah pesat dan faktanya tahun ini santri di kabupaten
madiun semakin meningkat, imbuhnya. Anam/01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar