Dr. Wawan H. Purwanto saat menyampaikan Materi |
Setelah
sukses dengan seminar tahun lalu yang
bertema radikalisme (baca disini) dengan di
narasumberi oleh Ali Fauzi Manzi M.Pd.I yaitu adik dari Amrozi (teroris)
sekaligus perakit bom dan juga mantan dari teroris, dengan tujuan seminar tersebut
adalah untuk melawan gerakan-gerakan radikalisme yang berkembang juga menanamkan
kecintaan para generasi pemuda khususnya pelajar kepada NKRI, maka Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAINU Madiun menindak lanjuti kegiatan tersebut
dengan melaksanakan seminar yang kedua kalinya sebagai kelanjutan dari seminar
tahun lalu.
Kemarin
(20/01) BEM mengadakan seminar lanjutan yang bertempat di Gedung Diklat yaitu Seminar
Nasional Kebangsaan dengan tema “Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan“. Seminar ini
bertujuan untuk mengokohkan persatuan di balik keberagaman guna memperkuat
nasionalisme, selain itu juga untuk memperkuat kecintaan para generasi muda
dalam mencintai NKRI yang pada akhir-akhir ini dirasa sudah mulai luntur,
seperti yang di tuturkan oleh PK III H. Dimyati, M.Pd yang mewakili sambutan
dari Ketua STAINU Madiun.
Seperti
yang kita lihat saat ini bahwa mudahnya pengaksesan internet khususnya media
social menjadi ladang empuk untuk menyebarkan HOAX atau berita-berita palsu,
penyebaran ajaran radikal, penyebaran pemahaman dari beberapa aliran yang
berusaha melemahkan NKRI yang tidak berediologi
Pancasila.
“Doktrin
terorisme dan radikalisme masa kini memberdayakan internet atau media social
sehingga diperlukan pengetahuan dan nalar yang kuat dalam berselancar di dunia
maya” ujar Dr. Wawan H. Purwanto yang merupakan Tim Ahli Badan Nasional
Penanggulangan Teroris yang menjadi salah satu Narasumber dalam seminar ini.
Selain
itu Letkol Inf. Rachman Fikri, S.Sos yang merupakan Komandan Kodim 0803 Madiun juga menyampaikan
bahwa “perang saat ini tidak menggunakan perang konvensional, namun saat ini
musuh menggunakan metode proxy war,
yaitu sebuah metode perang tanpa menggunakan kekuatan fisik yang menggunakan
taktik pecah belah atau adu domba terhadap target sasaran” jika kita sebagai
pengguna media social tidak hati hati maka kita sebagai generasi muda
khususnya para pelajar akan terjerumus dalam penghasutan dan pengadu dombaan
tersebut, “jika bangsa yang menjadi target tersebut sudah melemah maka perlahan pihak musuh
tersebut akan mengambil alih” tambahnya.
Seminar
ini di hadiri oleh 400 peserta lebih, mengundang pihak pemerintahan kota dan
kabupaten dan juga perwakilan perguruan tinggi se-kota/Kabupaten madiun,
Perwakilan SMK, SMK dan MAN se-Kota/Kabupaten Madiun, juda Perwakilan SMP/MTs
se-Kota/Kabupaten Madiun.
Dengan
terlaksananya seminar nasional kebangsaan ini diharapkan dapat menambah rasa
kecintaan para generasi muda kepada NKRI, tidak mudah terprovokasi dalam bermedia
social, juga membentengi diri dengan semangat nasionalisme dalam berideologi
Pancasila dengan tetap menjunjung kebhinekaan. (01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar